Catatan Lusuh
Catatan Lusuh

Benteng dari Kata-Kata

Dunia berubah dengan cepat. Terlalu cepat. Bagai sungai yang tiba-tiba banjir bandang, menerjang segala yang dilewatinya. Dan kita—dengan jantung yang masih berdetak dalam irama lama, dengan pikiran yang mencerna realita dengan lambat—tertinggal di belakang. Merasakan beban kepala yang dipenuhi teriakan berita, dengung konstan dari perbandingan sosial, dan pedih sunyi yang hanya dirasakan dalam diam.

Tapi kekuatan tidak datang tiba-tiba. Ia dibangun. Seperti benteng kuno, batu demi batu. Disusun dari fragmen memori, potongan imajinasi, dan cerita-cerita yang kita simpan di sudut paling rahasia dari jiwa. Setiap kata adalah batu. Setiap kisah adalah semen yang merekatkannya.

Catatan Lusuh hadir bukan sebagai kumpulan dongeng. Tapi sebagai pelindung. Tempat berlindung bagi mereka yang percaya bahwa kata-kata bisa menyembuhkan luka yang tak terlihat. Menginspirasi langkah yang terhenti. Menguatkan dinding yang retak.

Di sini, kau akan menemukan cerita yang membisikkan: kau tak sendirian. Refleksi yang mengusik tapi juga menenangkan. Inspirasi yang tak menjanjikan langit biru, tapi memberi payung untuk menghadapi hujan. Karena ketahanan tumbuh di tanah subur imajinasi. Di rawat dengan air mata dan tawa, dengan kepedihan dan harap.

Dan ketika kau merawatnya—akar-akarmu menjulur lebih dalam, tembokmu menjulang lebih tinggi, jiwamu berdiri lebih teguh. Meski badai datang menerpa. Meski dunia di luar semakin tak terbaca.

Kita masih bisa membangun benteng.  

Dari kata.  

Dari cerita.  

Dari keheningan yang akhirnya berbicara.  

Dan dari keyakinan bahwa setiap kali kita membalik halaman—  

kita meletakkan satu batu lagi untuk istana yang tak mudah runtuh.